Puisi Yang Tak Pernah Ku Tulis

Ketika embun mulai meresap ke dalam daun
Kau baru bernama kuncup hijau
dan sangat mempesona
Sepasang mimpi bergayut di matamu
Seperti warna pelangi
Diantara langit dan bumi
Jari-jari matahari masih serupa sutra yang lembut,
Hangat saat didekap
Bahkan diantara dahan dan rumput
Gemersik kabut terlihat menggeliat aroma pagi
Belum lagi pergi
Tapi mengapa puisi itu tak pernah kutulis
Menjadi rangkain sajak dengan diksi manis
Jari-jariku gemetar ketika hendak menuliskan sebuah nama.
Sedangkan kau seharusnya teramat indah,
Dari yang paling indah
Karena kau terlahir dari terdalam jiwa
Katakata yang tak pernah habis kuungkap
Airmata yang tak pernah kering untuk kutangisi
Sampai hari ini
Aku tak mampu mengukur waktu jarak yang makin membuatku tersedu.
Di pipimu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar