SahabatKu


  aku ingin menceritakan sesuatu pada kalian semua seminggu yang lalu aku baru kehilanga seseorang yang sangat berharga untukku  tapi aku tidak akan membiarkannya sendiri disana.di menara inilah aku pertama bertemu dengannya dan terakhir bertemu dengannya.
hari jum’at  tepat pergantian tahun .aku pergi ke  sunshai di sana ada sebuah menara kecil yang sangat indah karna pada hari-hari penting  biasanya menara itu di hiasi dengan sebuah lampu-lampu kecil yang sangat indah waktu itu sedang turun salju aku pergi kesana sendiri dengan berjalan kaki karena rumaku cukup dekat dengan menara itu.di balik menara aku melihat seseorang dengan wajah yang bercahaya  aku tidak pernah melihat prempuan secantik dia dengan rambut yang terurai panjang dengan mata yang memakai softlens  .”hai?sapaku
             “hai juga kamu juga suka ya ke tmpat ini?suaranya yang lembut dan lirih
            “heeeeemmmmmmm iya aku suka banget.
Pada malam itu aku   berbicara dngan dia tanpa henti tanpa aku tahu siapa namanya.
Keesok harinya aku berngkat ke sekolah ternyata anak yang kemarin yang bertmu denganku di menara adalah anak baru di sekolahanku,aku duduk bersebelahan denganya dan aku mencoba untuk mengetahui namanya
            ‘’ hai namamu siapa? Kemaren aku tidak sempat  bertanya .
             ‘’namamu syifa kan ?
             “iya ,tapi aku belum tau namumu siapa?
               ‘’hhhheeeeeeemmmmm  traktir aku makan dulu nanti aku kasih tau namaku “ J
              ‘’hhhuuuuhhhhh, kau membuatku jengkel L
              ‘’aku Cuma bercanda kok namaku silla.
Aku pulang bersamama denganya sepanjang perjalanan aku selalu bercanda denganya  entah mengapa  jika aku berada di dekatnya aku merasa tenang dan jika dia jauh aku merasa kesepian dan sangat kehilaqngan .
       Sudah satu tahun akudan silla bersahbat sudah kemaren silla tidak masuk sekolah dan aku belum bertemu dengannya  padahal hari ini tepat kami pertama bertemuh atiku merasa gelisah sekali entah menggapa aku merasa khawatir aku binggung aku iningin pergi kerumah silla tapi aku tidak pernah di beri tahu alamatnya.aku sangat gelisah dan aku tidak henti-henti  meneteskan air mata.
                          ‘’hai ……………….??????
   Suara lembut dan halus itu  adalah suara silla aku mnengok kebelakang ternyata benar dia ada di belakangku sambil trsnyum dngan matanya yang memakai soflen itu.
                           ‘’ kau kmana saja kenapa kau tidak menemuiku aku benci  padamu,aku benci kau 
                              Melihatku dngan matamu itu.
                           ‘’ jangan membenciku aku sangat menyayangimu lebih dari diriku sendiri’’
                           ‘’ kau bohong knapa kau tidak menemuiku hiks..hiks….hiks
                          ‘’ lalu dia memelukku…………
Kau jangan perig lagi aku mohon  seakan  akan aku tidak ingin kalaU dia  pergi lagi dan aku tidak henti-hentinya meneteskan air mata ,
                          ‘’aku pergi dulu ya syifa aku sangat lelah sekali aku inigin tidur ‘’
                           ‘’jangan ,aku tidak mau kau pergi temani aku ke menara sunshai’’
                         ‘’ baiklah , ‘’
Waktu itu sama dengan satu taun yang lalu waktu itu juga turun salju.dia memegangi tanganku dengan erat tangannya sangat dingin wajahnya pun sangat pucat sekali aku mempererat peganaanku agar dia tidak kedinginan.waktu itu lampu-lampu kcil itu mati lalu silla menyalakan lampu itu untukku  tapi aku menangis lagi ketika silla melepaskan pegangannya  untuk menyalakan lampu-lampu itu.
                              ‘’jangan pergi haaaaaaaaaaaaaaaaaaaa  jangan tinggalkan aku ‘’ntah mengapa pada                  
                                Malam itu aku tidak ingin di tinggalkannya
                           ‘’ iya-iya aku selalu ada brsamamu kita kan sahabat slamanya.
Aku pulang bersamanya  aku masih belum merasa puas.sampainya di rumahku  aku tidak ingin kalau dia pergi aku menanggis dan memohaon agar silla tidur di rumahku
                             ‘’jangan pergi aku mohon malam ini saja ya……………’’ hiks….hiks….
                        ‘’huffffffff……..iya tapi jangan menangis lagi ya
Dia menjebrkan  kasur dan menyelimutiku dia berbaring di sebelahku  dan memelukku ,aku membalasnya dengan pelukkan hangat agar silla merasa hangat.matahari sudah muncul dan siap menyinari bumi  aku terbangun dan binggung ktika silla tidak ada di sebelahku aku berfikir kalau dia sudah pulang tadi waktu aku masih tertidur pulas,tapi knapa ada bekas air mata di pipiku padahl waktu aku tidur aku tidak menangis. Dan tiba –tiba suara ketokan pintu yang kras.
                     ‘’dokk..dokkkk……..dokkkk
                      ‘’syifa…..cpt buka pintumu ayo cpt…………..
                      ‘’ada apa knapa kalian smuaa menangis dan panic..?
Mereka menggajakku k sebuah rumah di rumah itu banyak orang orang yang berkerumun dan memakai pakaian hitam,ssampainya di dalam rumah aku melihat putri,erlin,sintia mereka menangis  aku tidak pernah sebelumnya mlihat mrk mnangins ,di ujung dekat jendela terbaring seseorang dengan kain warna putih menutupinya,langkahku maju mndekatinya dngan hati campur aduk,aku mulai membukanya…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………’’tttttiiiiidddddaaakkk mungkinnnnnnnnnnnnn aku tiiiidak prcaya ini ,kemarin dia
                           Masih bersamaku, bibi percaya kan???????????hiks…hiks
                          ‘’ tapi itu tidak mungkin ,silla sudah tidak ada pukul 11 pas di rumah sakit’’
Aku lari pergi di dekat pintu sakan akan aku sudah tidak brdaya lagi air mataku tak henti-hentinya menetes dari mataku,lalu ibu sila datang denga memberikan  aku sebuah kunci kamar.
                        ‘’bibi,…kemaren dia masih brsamaku dia tidur di rumahku dia berbaring di sebelahku…
                         ‘’heemmm……mungkin benar ,sebelum dia menghemuskan nafas terakhirnya dia berkata
                            Bibi kalau dia iningin bertemu denganmu tapi sayang tuhan mengambilnya terleih
                           Dulu dia pinsan ketika iningin ke rumahmu ,lalu bibi membawanya ke rumah sakit tapi
                           Tuhan berkhndak lain dia meninggal pukul 11 pas,mungkin tuhan membrikannya sedikit
                           Waktu untuk menemuimu…’’
     Mungkin tanganya yang dingin dan wajahnya yang pucat kemarn itu pertanda kalau dia bukan manusia lagi …………………………….
                           ‘’syifa,silla pernah berkata pada bib slum dia meninggal  dia iningin memerikan
                           kunci  Kamarnya ini kepada mu syifa,
               ‘’tapi kenapa dia ingin memberikan kunci ini kepadaku..?
                ‘’mungkin diaingin menunjukan seisi kamarnya kepadamu .
Lalu aku membuka pintu  kamarnya aromanya sama sperti bau wangi-wangian yang biasa di pakai silla di dinding –dinding kamarnya terpajang foto-fotoku ketika waktu di menara sunshai dan di sebelah utara dia menempelkan fotoku dengannya ukurannya sangat besar skali, di atas kasur yang belum sempat dibereskannya  terdapat seuah buku diary dmana dia slalu menuliskan khidupannya shari-hari aku membukanya dan membacanya perlahan-lahan air mataku bercucuran tanpa henti sakan akan aku iningin dia ada disampingku dan memelukku dengan plukan hangattnya,di dalam buku diarynya brtuliskan …..rasa kanker mataku ini trasa sakit walaupun aku udah memakai soflen ,tapi aku
                         Hari ini mrasa bahagia selkali seakan-akan penyakit mataku ini sudah tidak merasa
                         Sakit ketika aku bersamanya dia adalah sahabat baruku dan juga tetengga baruku nmnya
                       Adalh syifa aku sangat menyayanginga lbih dari diriku sendiri aku ingin bersama slamanya
                      Walapun aku sudah di fonis oleh dokter umurku tidak panjang lagi,
                       Tuhan..tlong berikan aku hidup yang panjang agar aku bias brsamanya lebih lama lagi.
Aku membacanya halaman per halaman aku menangis sepuas mungkin ,kenapa dia tidak ercerita padaku kalau dia sakit.maafkan aku silla semogakamu bahagia di sana aku tidak akan mmbiarkan mu sndirian aku pasti akan bersamamu untuk slamanya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KANGEN


Dalam remang cahaya lilin
Sekilas nampak kilauan kasih
Memedarkan arti kekelabuan hati
Sesaat seolah redup
Membisakan harapan cinta dan kerinduan

Dalam dada menyesak arti ketidakpastian
Sesekali ingin semua cita teraih
Namun, tak dapat menembus batas ruang
Yang semakin menjauh

Dikala sekelebat kilat menyala
Cahayanya menyilaukan mata
Bukan terang yang kuraih
Namun kegelapan setelahnya

Hamparan bunga cinta menjadi merana
Kedinginan, ingin ada yang memetiknya
Dipandang ditaruh dalam vas bunga
Walau nantinya layu
Namun hidupnya menjadi berarti
Menikmati semua tujuan yang dicapai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bingkai Kehidupan


Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kebenderangan

Kala malam semakin larut
Aku terpaku di dalam kesunyian
Terdiam menatap ilusi kesendirian
Diriku seakan terbiar dalam kehampaan

Kebekuan jiwa menjelma
Kedinginan nurani selalu menemani
Aku merindu tentang kehangatan
Aku bermimpi tentang keindahan

Saat tirai kegalauan mulai tersibak
Fatamorgana menjauh dari realita
Hingga tersingkaplah kebenderangan
Makna kedamaian yang hakiki

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sambutlah "si CINTA"


Saat malam mulai larut
Suasanapun semakin senyap
Aku terbujur dalam kekakuan
Karena hati terpasung dalam kesepian

Kesedihan dengan kesendirian

Seakan menggugurkan sejuta harapan
Sepinya malam berlalu sudah
Pagi datang mengawali hari baru
Aku terbangun dari panjangnya malam
Perlahan aku bergerak,
Berdiri dan kubuka jendela
Tersiratlah cahaya mentari pagi
Menyinari……
Menghempaskan semua khayalan kepahitan

Memang, Aku harus tetap tegar berdiri
Songsong hari yang baru
Sambut dengan sesuatu yang indah
Wujudkan misteri cita dan cinta

Sambutlah ‘si CINTA’ yang cantik
Berikan dia senyum
Warnailah hari-hari dengan cinta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cintaku Jauh di Pulau

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DO'A

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Prajurit Jaga Malam

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perempuan Yang Tergusur


Hujan lebat turun di hulu subuh
disertai angin gemuruh
yang menerbangkan mimpi
yang lalu tersangkut di ranting pohon

Aku terjaga dan termangu
menatap rak buku-buku
mendengar hujan menghajar dinding
rumah kayuku.
Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi
dan lalu terbayanglah wajahmu,
wahai perempupan yang tergusur!


Tanpa pilihan
ibumu mati ketika kamu bayi
dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.
Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.
Umur enam belas kamu dibawa ke kota
oleh sopir taxi yang mengawinimu.
Karena suka berjudi
ia menambah penghasilan sebagai germo.

Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya.
Bila kamu ragu dan murung,
lalu kurang setoran kamu berikan,
ia memukul kamu babak belur.
Tapi kemudian ia mati ditembak tentara
ketika ikut demontrasi politik
sebagai demonstran bayaran.

Sebagai janda yang pelacur
kamu tinggal di gubuk tepi kali
dibatas kota
Gubernur dan para anggota DPRD
menggolongkanmu sebagai tikus got
yang mengganggu peradaban.
Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.
Jadi kamu digusur.

Didalam hujuan lebat pagi ini
apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan
sambhil memeluk kantong plastik
yang berisi sisa hartamu?
Ataukah berteduh di bawah jembatan?

Impian dan usaha
bagai tata rias yang luntur oleh hujan
mengotori wajahmu.
kamu tidak merdeka.
Kamu adalah korban tenung keadaan.
Keadilan terletak diseberang highway yang bebahaya
yang tak mungkin kamu seberangi.

Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu.
Tetapi aku memihak kepadamu.
Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin
di jidatmu?

O,cendawan peradaban!
O, teka-teki keadilan!

Waktu berjalan satu arah saja.
Tetapi ia bukan garis lurus.
Ia penuh kelokan yang mengejutkan,
gunung dan jurang yang mengecilkan hati,
Setiap kali kamu lewati kelokan yang berbahaya
puncak penderitaan yang menyakitkan hati,
atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah,
selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah,
ialah kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,
pada caramu menikmati setiap kesempatan,
pada kemampuanmu berdamai dengan dunia,
pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri,
dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana
semak yang berduri bisa juga berbunga.
Menyaksikan kamu tertawa
karena melihat ada kelucuan di dalam ironi,
diam-diam aku memuja kamu di hati ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia

Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah

O, zaman edan!
O, malam kelam pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan

O, tatawarna fatamorgana kekuasaan!
O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!
Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara

O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan!
O, rasa putus asa yang terbentur sangkur!
Berhentilah mencari Ratu Adil!
Ratu Adil itu tidak ada. Ratu Adil itu tipu daya!
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah Hukum Adil
Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara

Bau anyir darah yang kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata:
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya

Wahai, penguasa dunia yang fana!
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan!

Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi
Airmata mengalir dari sajakku ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makna Sebuah Titipan

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,


kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat Cinta

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain...
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa

Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit:
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku

Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS